drg Komang Ayu Sri Widyasanthi, Senyum Sehat untuk Semua
Dalam dunia kedokteran gigi Indonesia, drg. Komang Ayu Sri Widyasanthi atau yang lebih dikenal dengan drg. Komang Ayu adalah salah satu sosok yang patut diacungi jempol. Beliau bukan hanya seorang dokter gigi berpengalaman, tapi juga ikut berperan penting dalam edukasi kesehatan gigi masyarakat, khususnya anak-anak di pedesaan tertinggal.
Dedikasi untuk Kesehatan Gigi Masyarakat
drg. Komang Ayu memulai perjalanan akademiknya sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Udayana, Bali. Lulus pendidikan dan mulai berpraktek sebagai dokter gigi profesional tidak membuatnya lupa untuk terus menggali ilmu dan mendalami berbagai aspek kedokteran gigi. Melalui berbagai aktivitas yang diikutinya, dedikasi terhadap kesehatan gigi masyarakat, khususnya di Bali semakin kuat.
Ketika bergabung dengan komunitas literasi yang memiliki program edukasi ke desa-desa di Pulau Bali, drg. Komang Ayu mendapati fakta mengejutkan. 7 dari 10 anak dengan rentang usia 6-14 tahun tidak memiliki sikat gigi. Kalau toh ada yang punya, hanya satu sikat gigi yang digunakan untuk seluruh keluarga. Sikat gigi dianggap sebagai barang yang tidak terlalu penting tersedia di rumah. Satu keluarga terbiasa menggunakan sikat gigi bersama-sama atau tidak menyikat gigi sama sekali.
drg. Komang Ayu juga seseorang yang lahir dan besar di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang mendapat julukan negatif dari wilayah di Bali lainnya akibat banyak penduduknya yang berprofesi sebagai pengemis di kota, sehingga mendapati fakta tersebut semakin membuatnya miris. Perempuan kelahiran Tianyar, 28 Juni 1995 tersebut lantas menginisiasi Gerakan Gigi Bali Sehat dengan visi #SatuSikatGigiBerarti. Sebuah program yang berfokus pada tujuan edukasi kesehatan gigi dan mulut dan menyalurkan alat kesehatan gigi untuk anak-anak di Bali.
Gerakan Gigi Bali Sehat, Senyuman Sehat untuk Semua
Gerakan Gigi Bali Sehat yang didirikan secara resmi pada tahun 2018 ini memberi edukasi dengan cara yang menyenangkan untuk anak-anak. Dimulai dengan perkenalan dalam Bahasa Inggris melalui lagu dan tari ringan agar anak-anak bersemangat mengikutinya. Selanjutnya 3 poin edukasi kesehatan diberikan, yaitu pola hidup bersih dan sehat (selalu mencuci tangan dengan benar), kebersihan kuku, dan kesehatan gigi dan mulut (cara menyikat gigi yang benar). Setelahnya, dilakukan praktek bersama-sama
Edukasi yang dilakukan Gerakan Gigi Bali Sehat tidak hanya sekadar pembagian alat kesehatan gigi saja, namun juga edukasi kesehatan menyeluruh. Bimbingan dan penyuluhan diberikan mengenai karakter dan perilaku hidup sehat dan perawatan kesehatan sedini mungkin. Ketika masa pandemi Covid19, juga turut melakukan edukasi tentang protokol kesehatan standar Covid19.
Dalam perjalanannya, Gerakan Gigi Bali Sehat juga bertindak sebagai bank sikat gigi yang diberikan oleh para dosen, rekan sejawat, hingga donatur yang ingin berkontribusi. Peralatan kebersihan gigi berupa sikat gigi, pasta gigi, dan sabun disalurkan pada anak-anak yang membutuhkan pada program rutin setiap 6 bulan sekali untuk membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Meski jalan yang harus ditempuh kerap memberi tantangan yang tidak mudah, namun drg. Komang Ayu tidak menyerah begitu saja. Visi #SatuSikatGigiBerarti berarti setiap anak memiliki sikat gigi untuk dirinya sendiri, bisa memulai hidup dengan cara yang lebih bersih dan sehat, untuk menampilkan senyum sehat.
Saat ini, sudah ada 14 kelas dengan jumlah siswa 20-50 orang per kelas yang mendapat edukasi dan pendampingan kesehatan gigi. Dari hasil pemeriksaan, terbukti kesehatan gigi anak-anak semakin baik, ditandai dengan semakin sedikit sisa makanan yang menempel di gigi yang berpotensi menjadi kerak gigi. Namun tantangan masih ada, drg, Komang Ayu mengakui masih kesulitan menanamkan kebiasaan menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur pada anak-anak tersebut.
Dengan tekad kuat, drg. Komang Ayu ingin mengubah julukan negatif yang tersemat pada masyarakat pedesaan Bali. Ditambah dengan kepedulian dan dedikasi tinggi, beliau berharap leih banyak anak muda yang berkontribusi pada Gerakan Gigi Bali Sehat serta gerakan edukasi kesahatan lainnya. Kontribusi baik dari segi tenaga, waktu, ilmu, dan donasi sangat dibutuhkan agar lebih banyak anak-anak yang merasakan manfaat dari pola hidup sehat dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Apresiasi SATU Indonesia Award 2021
Gerakan Gigi Bali Sehat memberi kesempatan pada anak-anak di desa-desa tertinggal di Bali untuk belajar memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dan melakukan tindakan pencegahan penyakit, khususnya penyakit gigi dan mulut. Program yang diadakan menyebar luas dan membentuk kelas-kelas belajar yang juga bekerja sama dengan komunitas dan yayasan lainnya.
85% kelas binaan telah terbiasa melakukan pola hidup sehat yang diajarkan dalam keseharian mereka. Keberhasilan gerakan sosial ini yang menjadikan perempuan berusia 28 tahun itu menerima award dalam Apresiasi SATU Indonesia Award 2021 lalu. Penghargaan tersebut diberikan oleh Astra terhadap sosok inspiratif yang peduli dan berdedikasi dengan kiprah membawa dampak perubahan positif pada masyarakat.
Sangat diharapkan, Gerakan Gigi Bali Sehat merupakan gerakan berkelanjutan yang juga menginspirasi pemuda lainnya di berbagai bidang. Akan muncul inisiasi dan gerakan-gerakan baru untuk Indonesia lebih maju dan senyum sehat untuk semua masyarakat