Adhitya Putra Lanae, Aktivis Lingkungan yang Peduli Terhadap Perubahan Iklim
Sosok pemuda yang telah menginspirasi banyak pemuda lainnya untuk peduli terhadap lingkungan hidup adalah Aditya Putra Lanae. Pemuda yang memiliki ketertarikan terhadap lingkungan hidup ini lahir di kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Pemuda yang memiliki panggilan akrab Adhit ini selalu bermimpi mengubah orang Indonesia menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.
Banyak hal yang terjadi di masyarakat dan mengusik sisi kepeduliannya terhadap lingkungan. Benar saja, saat ini Indonesia memiliki kota-kota besar yang tingkat polusinya masuk 10 besar di dunia. Menurut Adhit memang dibutuhkan langkah perubahan nyata agar kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga.
Namun dirinya sadar bahwa tidak bisa bergerak sendiri, maka dari itu ia selalu mencoba menularkan pemikiran tentang kepeduliannya terhadap lingkungan ke anak-anak muda lainnya agar bisa bergerak bersama.
Contents
Mencanangkan Program Climate Institute
Usaha Adhit menularkan pemikiran tentang kepedulian lingkungan diwujudkan dengan pencanangan program Climate Institute.
Ide ini berawal dari keikutsertaannya di sebuah workshop tentang perubahan iklim yang diadakan di Bali. Dalam workshop tersebut dibahas isu-isu tentang lingkungan hidup termasuk tentang perubahan iklim yang terjadi di bumi.
Saat mendapatkan inspirasi dari workshop tersebut, Adhit segara mengajak teman-temannya untuk membentuk sebuah komunitas yang memiliki tujuan mengedukasi tentang perubahan iklim.
Sasaran edukasinya adalah para pemuda dan masyarakat Indonesia. Dari sini muncullah istilah Indonesian Youth Team for Climate Change (IYTCC) yang terbentuk pada 20 Agustus 2015.
Dalam kesempatan itu, Adhit menulis tentang ema masyarakat adat dan hutan ke dalam tulisannya. Tulisan inilah yang menghantarkan Adhit terpilih menjadi salah satu peserta workshop. Banyak pengetahuan yang didapatkan Adhit dan tim di dalam workshop tersebut yang kemudian diteruskan kepada para generasi muda setempat.
Pada tahun 2017 IYTCC pun dilegalkan dan diberi nama Climate Institute setelah mendapatkan pendanaan dari Friedrich Naumann Foundation (FNF), sebuah NGO asal Jerman.
Setelah resmi dilegalkan Adhit semakin gencar melakukan edukasi tentang perubahan iklim kepada banyak generasi muda yang memang menjadi sasaran utamanya.
Climate Institute memiliki anggota yang berjumlah 3 orang, meskipun hanya 3 orang namun tidak menyurutkan semangat Adhit dan kawan-kawan dalam mengedukasi. Hingga saat ini Climate Institute telah mencetak ratusan alumni yang sudah teredukasi tentang lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Aktif Mengedukasi Tentang perubahan Iklim di Berbagai Kota
Adhitya putra lanae bersama Climate Institute terus menyasar ke generasi muda dengan berbagai program edukasi tentang perubahan iklim dan lingkungan, melalui seminar, workshop, penanaman pohon bersama, juga melakukan pembersihan sampah plastik juga informasi tentang daur ulang yang bisa memberi nilai ekonomis.
Dalam setiap kegiatannya Climate Institute selalu memberi tema dengan sangat menarik tentang aktivis lingkungan. Misalnya saja beberapa temanya seperti Youth Camp (Youth Climate Camp), Climate Day di Kampus-kampus, Climate Week, Climate Action, Climate Blogger, Climate Vlogger serta mendatangkan narasumber yang kompeten di bidang lingkungan.
Tokoh-tokoh penting juga turut diundang dalam berbagai kegiatan Climate Institute ini, seperti Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi kala itu Bapak Hanif, Tasya Kamila, Devna, Miss Earth Indonesia dan selebriti lainnya yang juga peduli terhadap lingkungan.
Hingga saat ini setidaknya sudah 50 workshop yang sudah diadakan di berbagai kota di Indonesia. Kota yang sudah disinggahi seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Jambi, NTT, NTB, Bali, Surabaya, Bandung, Manado, Medan dan Semarang.
Khusus untuk wilayah Jabodetabek workshop diadakan 2-3 kali dalam sebulan. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut akan edukasi pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
Climate Institute selalu aktif bekerja sama dengan berbagai NGO dan LSM yang ada di Jerman, komunitas lokal, lembaga pemerintahan yang di bawah Kemenkumham dan berbagai lembaga yang memiliki konsen di bidang lingkungan.
Tujuannya adalah untuk memberikan solusi terhadap kerusakan lingkungan hidup kepada karena ulah manusia.
Tidak Pernah Lelah Menebarkan Kepedulian Tentang Perubahan Iklim
Adhitya tidak pernah merasa lelah bergerak bersama Climate Institute untuk menebarkan kepedulian lingkungan kepada semua orang terutama kaum muda.
Saat ini sudah ada 200 volunteer yang ikut mengedukasi pada masyarakat. Dan masih terus membuka peluang terhadap komunitas baru untuk melakukan aksi nyata terhadap lingkungan sekitar.
Adhit memiliki harapan yang tinggi untuk mengembangkan komunitas yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Dia masih berharap dapat menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, agar lebih banyak lagi orang yang teredukasi tentang lingkungan. Aditya putra Lanae selalu bersemangat dan berkontribusi terhadap lingkungan.
Adhitya Putra Lanae akhirnya ditetapkan menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Astra Award (SAA) 2021 di bidang lingkungan karena peduli terhadap bersama dan berhasil membawa perubahan.
Melalui Climate Institute yang sudah didirikannya bersama teman-teman, dia tidak pernah lelah menebar kepedulian terhadap perubahan iklim.
Dia terus berusaha memberi manfaat kepada banyak orang dan menyuarakan aksi lingkungan, untuk mencapai kehidupan yang harmoni di masyarakat.